Jumat, 25 Januari 2013

SELAYANG PANDANG BUMI LANGKAT BERSERI

Sebutan Langkat diambil dari nama sebuah pohon yang bernama Langkat, buahnya kelat mirip dengan pohon langsat yang biasa tumbuh dipinggiran sungai. Saat ini pohon Langkat sudah jarang didapati.Pada masa Pemerintahan Belanda. Kabupaten Langkat masih berstatus keresidenan dan kesultanan (kerajaan) dengan pimpinan pemerintahan yang disebut Residen dan berkedudukan di Binjai dengan Residennya Morry Agesten. Residen mempunyai wewenang mendampingi Sultan Langkat dibidang orang-orang asing saja sedangkan bagi orang-orang asli (pribumi) berada ditangan pemerintahan kesultanan Langkat. Kesultanan Langkat berturut-turut dijabat oleh:

1. Sultan Haji Musa Almahadamsyah 1865-1892
2. Sultan Tengku Abdul Aziz Abdul Jalik Rakhmatsyah 1893-1927
3. Sultan Mahmud 1927-1945/46

Dibawah pemerintahan Kesultanan dan Assisten Residen stuktur pemerintahan disebut LUHAK dan dibawah Luhak disebut Kejuruan (Raja kecil) dan Distrik, secara berjenjang disebut Penghulu Balai (Raja kecil Karo) yang berada didesa. Pemerintahan Luhak dipimpin secara Pangeran, Pemerintahan Kejuruan dipimpin seorang Datuk, Pemerintahan Distrik dipimpin seorang kepala Distrik, dan untuk jabatan kepala Kejuruan /Datuk harus dipegang oleh penduduk asli yang pernah menjadi raja didaerahnya. Pemerintahan Kesultanan di Langkat dibagi atas 3 (tiga) kepala Luhak.
  1. Luhak Langkat Hulu, yang berkedudukan di Binjai dipimpin oleh T.Pangeran Adil.Wilayah ini terdiri dari 3 Kejuruan dan 2 Distrik yaitu; Kejuruan Selesai, Kejuruan Bahorok, Kejuruan Sei Bingai, Distrik Kuala, Distrik Salapian. 
  2. Tanjung Pura dipimpin oleh Pangeran Tengku Jabak/T.Pangeran Ahmad. Wilayah ini mempunyai 2 Kejutruan dan 4 distrik yaitu: Kejuruan Stabat,Kejuruan Bingei, Distrik Secanggang, Distrik Padang Tualang, Distrik Cempa,Distrik Pantai Cermin.
  3. Luhak Teluk Haru, berkedudukan diPangkalan Berandan dipimpin oleh Pangeran Tumenggung (Tengku Djakfar). Wilayah ini terdiri dari satu kejuruandan dua.
Pada awal kemerdekaan Indonesia, Sumatra dipimpin oleh seorang Gubernur yaitu Mr. T. M. Hasan, sedangkan Kabupaten Langkat tetap dengan status keresidenan dengan asisten residenya atau kepala pemerintahannya dijabat oleh Tengku Amir Hamzah, yang kemudian diganti oleh Adnan Nur Lubis dengan sebutan Bupati. Pada tahun 1963 wilayah kewedanan dihapus sedangkan tugas-tugas administrasi pemerintahan langsung dibawah Bupati serta Asisten Wedana (camat)sebagai perangkat akhir. Pada tahun 1965-1966 jabatan Bupati KDH.Tingkat II Langkat dipegang oleh Care Taker (Pak Wongso) dan selanjutnya oleh Sutikno yang pada waktu itu sebagai Dandim 0203 Langkat. Secara berturut-turut jabatan Bupati KDH. Tingkat II Langkat dimulai dari Tahun 1945 s/d sekarang sbb :

  1. Tengku Amir Hamzah : 1945-1946M.
  2. Nasib Nasution (Pit) : 1946
  3. Wiji Alfisah (Pit) : 1946 
  4. Adnan Nur Lubis :1946 - 1948 
  5. Sutan Naposo Parlindungan (Pit) : 1948 
  6. Tengku Matseh (Pit) : 1948 -1949 
  7. H. OK.Salamudin : 1949 -1954 
  8. T. Ubaidilah (Pit) 1955-1956 
  9. Netap Bukit : 1956 -1965 , 
  10. Sukardi (Pak Wongso) (Pit) : 1956 -1966 
  11. Letkol. Suryo Sutikno (Pit) : 1966 
  12. Letkol. Ismail Aswin : 1966 -1974 
  13. Letkol. Iscad Idris : 1974 -1979 
  14. Letkol. HR.Moelyadi : 1979 -1984 
  15. Kol. H. Marzuki Herman : 1984 -1989 
  16. Kol. H. Zulfirman Siregar : 1989 - 1994 
  17. Drs. H. Zulkifli Harahap : 1994 -1998 
  18. H. Abd. Wahab Dalimunthe (Pit) : 1998 -1999 
  19. H. Syamsul Arifin, SE : 1999 – 2008 
  20. Drs. H. A. Yunus Saragih, MM : 2008 - 2009 
  21. H. Ngogesa Sitepu, SH : 20 Februari 2009 s/d sekarang

Terbentuknya Kabupaten Langkat berdasarkan ahli sejarah yakni pada Tanggal 17 Januari 1750, sehingga setiap tahun pada tanggal tersebut selalu diperingati sebagai Hari Jadi Langkat.

Berikut ini adalah Foto-foto Mantan Bupati Langkat. Mohon maaf yang lain belum didapat dokumentasinya :

Tengku Amir Hamzah (1945-1946)

  Letkol Ismail Aswin (1966-1974)

 

Letkol Iscad Lubis (1974-1979)

Letkol H. R. Mulyadi (1979-1984)

Kol. H. Marzuki Herman (1984-1989)

 Kol. H. Zulfirman Siregar (1989-1994)

Drs. H. Zulkifli Harahap (1994-1998)

H. Abd. Wahab Delimunte, SH (1998-1999)

H. Syamsul Arifin, SE (1999-2008)

Drs. H. H. A. Yunus Saragih, MM (2008-2009)

 H. Ngogesa Sitepu, SH (2009-Sekarang)

1 komentar: